Manusia adalah mahluk sosial yang hidup
saling bergantung satu sama lain. Walaupun ide hidup saling tolong
menolong ini menyenangkan, namun sesungguhnya banyak konflik terjadi
disana jika pengharapan kita tidak terpenuhi oleh lingkungan kita.
Setiap
manusia mempunyai masalah.
Masalah ini akan semakin besar kala kita
mulai membandingkajn diri kita dengan hal yang jauh lebih besar.
Kita
istimewa dan berhak mendapatkan kesuksesan apapun yang terjadi. Untuk
itu mari kita simak ilustrasi cerita di bawah ini, agar kita tetap
semangat menghadapi segala kemungkinan yang ada.
Sejak dulu
kelinci dikenal sebagai hewan bernyali kecil. Mereka sering ketakutan
tanpa sebab jelas. Seringkali mereka menyingkir sesegera mungkin jika
keamanannya terancam.
Suatu hari nampaklah sekelompok kelinci
tengah berkumpul di tepian sungai. Mereka berkeluh kesah meratapi nyali
mereka yang kecil, mengeluh kehidupan mereka yang selalu dibayangi
marabahaya. Semakin dalam mereka mengobrol, mereka pun semakin sedih dan
ketakutan memikirkan nasib mereka sendiri. Alangkah malangnya terlahir
sebagai kelinci. Mau lebih kuat tidak punya tenaga, ingin terbang tidak
punya sayap. Setiap hari selalu ketakutan karena terganggu oleh telinga
panjang mereka yang tajam pendengarannya. Sehingga matanya yang berwarna
merahpun semakin merah saja. Mereka merasa hidup ini tidak ada artinya.
Daripada hidup menderita dan terus menerus dihantui ketakutan mereka
pun berpikir untuk mati saja.
Keputusan bunuh diri masal pun
diambil. Mereka akan bersama – sama bunuh diri dengan melompat dari
tebing tinggi yang curam. Namun ketika mereka melewati pinggir sungai,
terlihat ada katak yang terkejut melihat kelinci yang berjumlah banyak.
Katak ketakutan melihat pemandangan itu. Katak pun melarikan diri dengan
melompat ke dalam sungai.
Kelinci sering sekali melihat katak
melompat ke dalam air dan mereka tidak mempedulikannya. Tapi pemandangan
yang baru dilihatnya sungguh lain. Diantara sejumlah kelinci itu ada
seekor kelinci yang sadar. Akhirnya kelinci itu menghimbau rekan kelinci
lainnya untuk menghentikan tindakan mereka untuk bunuh diri. Karena
mereka bukan satu – satunya jenis mahluk yang bernyali kecil. Masih ada
katak yang nyalinya jauh lebih kecil dibanding mereka. Hal ini terbukti
dengan larinya katak begitu melihat gerombolan kelinci.
Mendengar
perkataan kelinci itu, rekan kelinci lain akhirnya terbuka pikirannya.
Tiba – tiba seolah tumbuh tunas keberanian di hati mereka. Dengan riang
gembira mereka pun saling membesarkan diri satu sama lain. Kelompok
kelinci itu pun kembali pulang dan melupakan niat untuk bunuh diri.
Saat
keberuntungan tidak memihak kepada kita, janganlah kita suka meratapi
nasib yang dirundung malang seakan kita mahluk paling menderita di bumi
ini. Lihatlah sekeliling kita. Masih banyak yang nasibnya kurang
beruntung dibanding kita. Jika mereka hidup dalam kekuatan dan mampu
menjalani semua itu dengan tegar dan tetap berjuang, lalu kenapa kita
tidak. Apapun keadaan hidup kita hari ini, jalani dengan optimis dan
aktif. Nasib tidak akan berubah tanpa manusia itu sendiri yang
merubahnya. Karena sesungguhnya sukses adalah hak semua orang yang mau
berjuang dengan sungguh – sungguh.
Manusia selalu berada dalam
keadaan bergairah, senang, sedih dan susah. Namun semua itu tergantung
kembali pada saluran mental itu sendiri. Daripada mati sebagai pengecut
lebih baik hidup sebagai ksatria. Setiap orang sebenarnya punya
kemampuan menghadapi masalah. Dan penyelesaian masalah itu bukanlah
dengan mengeluh. Karena mengeluh bisa menyebabkan depresi yang akhirnya
membuat kita lupa bahwa kita manusia mempunyai kekuatan mengubah hidup.






No comments:
Post a Comment