EMPAT PERMAINAN SEBELUM
BERKATA OKE
“Stres bisa membuat intuisi dan hati nurani Anda
kurang peka.
Uji cara Anda merespon suatu masalah lewat rangkaian
tes ini”
Dalam hidup ini
seringkali kita dihadapkan pada situasi seperti makan buah simalakama, kalau di
makan ibu mati, tidak di makan ayah yang mati. Tapi susahnya, sesulit apapun
situasi yang ada, kita tetap harus menentukan pilihan. Situasi begini ini yang
banyak menguras energy pikiran kita. Memang tidak setiap saat kita berhadapan
dengan situasi pelik. Selagi masih bisa membuat keputusan yang cepat dan tepat,
jangan ragu-ragu untuk segera menyelesaikannya.
Sebaliknya, bila
berhadapan dengan situasi yang super
duper complicated,
jangan putus asa dulu, di bawah ini ada tehnik-tehnik khusus yang bisa membuat intuisi dan hati nurani Anda lebih peka dalam menentukan pilihan yang sulit. Jangan langsung setuju melakukan aktivitas yang bakal menguras waktu, kemampuan dan tenaga Anda sebelum mengetahui respons Anda yang sesungguhnya melalui 4 tahapan tes berikut :
jangan putus asa dulu, di bawah ini ada tehnik-tehnik khusus yang bisa membuat intuisi dan hati nurani Anda lebih peka dalam menentukan pilihan yang sulit. Jangan langsung setuju melakukan aktivitas yang bakal menguras waktu, kemampuan dan tenaga Anda sebelum mengetahui respons Anda yang sesungguhnya melalui 4 tahapan tes berikut :
1.
Tegang VS Santai
Jika Anda
berhasil membuat keputusan yang sejalan dengan keinginan, tubuh pun akan merasa
rileks. Sebaliknya jika tindakan Anda berlawanan dengan hati nurani, otomatis
tanpa disadari Anda akan merasa tegang. Detektor kebohongan bisa menangkap
sinyal-sinyal ketegangan itu.
Sebenarnya
tubuh Anda juga bisa menjadi detector alam untuk menentukan apakah keputusan
yang Anda ambil sudah benar dan sesuai dengan kata hati. Duduklah yang tenang
dan renungkan baik-baik keputusan yang telah dibuat. Lalu ucapkan dengan lantang,
“Saya akan menyetujui permintaan ini.” Camkan dalam bayangan konsekuensi
keputusan ini. Perhatikan dengan cermat bagaimana reaksi tubuh Anda, apakah
berubah menjadi tegang atau malah lebih santai, meskipun reaksi yang terjadi
hanya sekilas. Sekarang ubah pikiran Anda. Katakan dengan suara keras, “Aku
tidak bersedia menuruti permintaan ini.” Sekali lagi perhatikan ketegangan
tubuh Anda, semakin meningkat atau menurun. Lakukan hal ini berulang-ulang
kali, pusatkan perhatian pada reaksi fisik tubuh Anda dengan menggunakan
pilihan situasi yang berbeda-beda. Anda akan terkagum-kagum begitu menyadari
betapa jelas sensasi yang bisa Anda rasakan.
2.
Bermain Uang Logam
Tentukan
salah satu muka uang logam, misalnya bagian gambar, sebagai pertanda ‘ya’ dan
bagian muka sebaliknya yaitu angka sebagai tanda ‘tidak’. Lemparkan uang logam
tersebut. Lihat bagian mana yang muncul. Sekarang perhatikan perasaan Anda
setelah melihat hasil lemparan itu. Jika hasil yang muncul pertanda ‘ya’ dan perasaan
Anda tenang-tenang saja, berarti lampu hijau untuk meneruskan keputusan yang
telah Anda buat. Tapi jika perasaan Anda bereaksi negatif, mungkin ini saatnya
untuk berkata ‘tidak’.
3.
Pertimbangkan Sumbernya
Beberapa
psikolog menyatakan bahwa semua tindakan kita dasarnya adalah cinta dan takut.
Amati baik-baik, mana dari kedua perasaan ini yang paling berperan menentukan
pilihan Anda. Apakah tindakan Anda pada umumnya keluar dari kecemasan dan
kewajiban (respons rasa takut), atau keluar dari rasa percaya diri dan
keinginan yang tulus (respons cinta)?
Kadang
kita terpaksa melakukan sesuatu karena tekanan dari luar sehingga tidak berani
mengelaknya. Anda bisa melihat orang yang bertindak menurut perspektif yang
penuh keyakinan dan keluar dari keinginan sendiri, bisanya tindakannya jauh
lebih energik dan efektif ketimbang
mereka yang bertindak karena rasa takut.
4.
Bercermin Pada Masa Lalu Untuk Menghadapi Masa Depan
Ketika
dihadapkan pada keputusan yang sulit, pernahkah Anda berharap itu terjadi di
masa lalu? Oke, boleh-boleh saja Anda berpikir begitu.
Bayangkan
Anda memiliki sebuah terowongan waktu ajaib yang bisa membawa kembali ke masa
lalu pada bulan, tahun atau dekade tertentu. Tengoklah ke masa lalu, keputusan
apa yang telah membuat Anda menyesal, dan mana yang membuat bangga. Perhatikan
juga baik-baik, keputusan mana yang membuat diri Anda semakin melaju dan mana
yang menghambat kemajuan. Instropeksi diri semacam ini mungkin tidak bisa tepat
100%, tapi setidaknya bisa membantu Anda melihat setiap keputusan sedikit lebih
jelas.
Kalau
respons Anda positif dalam menjalani tes di atas, berarti tinggal meneruskannya
saja. Sekalipun Anda gagal mengikuti kata hati, jangan sesali kegagalan itu.
Dari kegagalan, kita bisa memetik hikmah yang berguna bagi hidup kita
selanjutnya. Jangan lupa, banyak keputusan yang telah di buat tidak bisa di
tarik kembali. Semakin sering mendapat pertolongan tes di atas, semakin canggih
pula Anda membuat perencanaan yang matang untuk membuat berbagai macam
keputusan penting dalam kehidupan.
No comments:
Post a Comment