KALAU
MANTAN PACAR MENIKAH
“Normal kalau kita cemburu melihat mantan kekasih
menikah dengan orang lain.
Sedangkan kita masih sendirian. Lalu bagaimana cara
mengatasi kecemburuan itu?”
Peggy, seorang manajer
pemasaran berusia 27 tahun merasa terhenyak begitu mendengar Dimas, pria yang
pernah dikasihinya akan menikah. “Kami sudah berpisah selama dua tahun, tadinya
saya piker sudah berhasil melupakannya. Ternyata, sekarang saya merasa tidak
enak. Bahkan saya jadi bertanya-tanya, jangan-jangan keputusan saya dulu
berpisah dengannya tidak benar.”
Kenyataan tidak ada
harapan sama sekali untuk kembali padanya, dapat menimbulkan goncangan
emosional yang cukup hebat bagi sebagian orang. Seperti di tuturkan Daphne Rose Kingma, penulis buku Coming Apart: Why Relationship End and How
to Live Through tehe Ending of Yours (Conari,2000), “Bagi kebanyakan orang,
pernikahan mantan pacar adalah momen yang mengakhiri angan-angan untuk bersatu
kembali dengan si dia” Ini juga bisa menimbulkan rasa sesal, rasa cemburu dan cara
pandang yang salah terhadap hubungan Anda berdua dulu. Bacalah tips-tips
berikut,
agar Anda bisa menerima kenyataan pahit ini dengan lapang dada.
agar Anda bisa menerima kenyataan pahit ini dengan lapang dada.
Strategi 1: Jangan Cari Tahu
Menahan godaan dari rasa
ingin tahu tentang berita perkawinan si mantan, sama seperti menahan perih dari
luka lama yang menganga kembali. Jenni, 25 tahun, tiba-tiba merasa terobsesi
untuk mencari tahu keindahan gaun pengantin calon istri mantan pacarnya.
“Perasaan saya serasa diaduk-aduk membayangkan mereka memilih gaun pengantin
yang cantik untuk hari bahagia mereka,” tuturnya lirih.
Sulit memang mengalihkan
pikiran dari kesibukan si mantan dalam mempersiapkan pernikahannya. Bila anda
mulai bergosip ria dengan teman tentang perkawinan ini, segera hentikan. Dan
ingat, bahwa acara gossip-menggosip ini hanya akan menyakitkan perasaan
sendiri. Apakah Anda siap mendengar cerita mereka akan berbulan madu ke Paris
setelah menikah? Daripada sakit hati, lebih baik alihkan pikiran ke hal lain,
seperti menonton TV, membaca buku atau jalan-jalan ke mal sampai rasa penasaran
itu hilang dengan sendirinya. Dan kalau ada yang berusaha menceritakan secara
detail tentang pernikahan tersebut, segera potong pembicaraan dengan
mengatakan, “Maaf, itu bukan urusan saya!” Lalu alihkan pembicaraan ke hal
lain. Demikian saran Ronda Findling, penulis buku Don’t Call That Man! A Survival Guide to Letting Go (Hyperion,
1999).
Strategi 2: Lumpuhkan Simpati Orang Lain
Biasanya begitu berita
pernikahan si mantan tersebar, Anda pun ikut menjadi topic hangat para biang gosip.
“Waktu saya menghadiri sebuah pesta, seminggu setelah pernikahan Rudy, beberapa
orang tamu datang menghampiri sambil
bertanya, ‘Apakah kamu baik-baik saja?’ Maksudnya mungkin ingin menunjukkan simpati, tapi bagiku seperti
cemoohan,” tutur Risa, Pengacara berusia 30 tahun, dengan kesal.
Bagaimana baiknya
menanggapi rasa iba tanpa bersikap defensif? Jika simpati itu berasal dari
sahabat, Anda justru bisa langsung curhat padanya. “Tapi, jika datang dari
kenalan biasa, beri respons pendek sambil berkata, ‘Saya ikut bahagia,’ lalu
segera alihkan topik pembicaraan,” saran Findling. Jangan terpancing
mengeluarkan uneg-uneg pada mereka, misalnya dengan berucap negatif seperti
ini, “Semoga istrinya bisa menerima sifat-sifat buruknya.” Menjelekkan mereka
hanya membuat Anda tampak lemah dan tak berdaya di mata orang lain.
Strategi 3: Ingat Alasan Anda Putus Darinya
Gunakan kembali taktik
menghibur diri saat baru putus dengannya. Menurut Kingma, berakhirnya suatu
hubungan pasti ada alasannya. Tapi lama kelamaan kita cenderung melupakan
hal-hal pahit dan mengingat yang bagus-bagus saja.Untuk itu ingatlah keburukan
si dia hingga akhirnya bisa mensyukuri retaknya hubungan di masa lalu.
Pasti ada kebiasaannya
yang tidak berkenan di hati Anda. Entah itu kebiasaan merokoknya, atau cara
berpakaiannya yang berantakan. Atau ingat kembali masalah yang sering memicu
keributan selagi masih pacaran dulu. Inilah saat yang tepat bagi Anda untuk
bersyukur. Karena menyadari ketidakcocokan, dan sebelum terlambat mengikat
janji sehidup semati dengannya.
Strategi 4: Tak Ada Hubungannya Dengan Diri Anda
Jangan pernah tanyakan
kembali cintanya pada Anda dulu begitu mendengar si dia akan menikah. “Saya
kaget mendengar Vito melamar pacar barunya. Sungguh tak menyangka secepat itu
dia melupakan saya. Padahal kita baru saja putus dua bulan yang lalu.
Jangan-jangan dia tidak pernah benar-benar mencintai saya selama ini,” cerita
Lana, 25 tahun, dengan sedih.
Perlu di ingat,
“Pernikahan mantan pacar, bukanlah refleksi perasaannya pada diri Anda,” jelas
Charles T. Hill, Ph.D., professor psikologi di Whittier College, Whittier,
California. Keputusan seseorang untuk menikah lebih ditentukan oleh waktu
ketimbang intensitas perasaan, jelas Hill lagi. Jadi Anda tak perlu mempertanyakan
kembali cintanya pada Anda dulu.
Strategi 5: Cari Kencan Baru
Setelah perasaan Anda
terhempas, berusahalah untuk bangkit kembali. Bangkitkan rasa percaya diri dan
jangan menutup diri untuk bertemu dengan orang baru. Cobalah untuk
bersenang-senang. Jangan biarkan kesedihan menghanyutkan pikiran Anda. Bangun
kembali keyakinan Anda untuk mencoba sebuah hubungan baru. “Anggaplah ini
sebagai kesempatan untuk belajar lebih banyak apa yang Anda suka dan tidak suka
dari suatu hubungan,” tutur Hill. “Tapi ingat, jangan pernah memaksakan diri
untuk segera jatuh cinta lagi dengan pria lain.”
Jika Anda telah menjalin
hubungan dengan seseorang, tapi kebahagiaan si mantan masih terus menghantui
pikiran, segera ingatkan kembali diri Anda kenapa mau menjalin hubungan dengan
pacar sekarang. Kemungkinan Anda jadi tersadar, hal itu sekedar keinginan
bernostalgia sesaat saja. Hingga Anda bisa menilai ternyata hubungan itu tidak
seindah hubungan Anda dengan pacar baru saat ini.
Strategi 6: Gapai Harapan Baru
Sisi baik lain dari
pernikahan si mantan adalah Anda akan semakin getol menjalin hubungan mesra
dengan pacar baru. “Setelah Tommy, mantan pacar menikah, saya baru sadar dia
tidak mungkin kembali. Sejak kejadian itu, hati saya semakin mantap pada Denny,
pacar baru,” kisah Tessa, 30 tahun.
“Menyadari bahwa Anda
tidak mungkin lagi kembali ke masa lalu dapat membuat perasaan lebih bebas
menyongsong masa depan,” jelas Kingma. “Hati Anda akan semakin terbuka dalam
menghadapi sebuah hubungan baru dengan seseorang. Karena di bawah sadar, hati
Anda sudah terbebas dari mantan pacar.” Dengan menjalin hubungan baru, Anda
mendapat kesempatan memperbaiki kesalahan di masa lalu. Buatlah daftar kesukaan
Anda yang tidak sempat dilakukan ketika berpacaran dengan si mantan. Misalnya
mendaki gunung, nonton film drama atau kumpul-kumpul dengan teman. Lalu lakukan
semua itu selagi ada kesempatan. Terakhir, buang jauh-jauh semua benda yang
berpotensi mengingatkan Anda padanya. Menciptakan awal yang baru akan membantu
Anda melupakan si mantan untuk selamanya. Suatu hari nanti, Anda akan mencapai
tingkat penyembuhan tertinggi: Anda bisa mensyukuri kebahagiaannya.
No comments:
Post a Comment