Powered by Blogger.
RSS

Tuesday, 15 May 2012

Kalau Mantan Pacar Menikah


KALAU MANTAN PACAR MENIKAH
“Normal kalau kita cemburu melihat mantan kekasih menikah dengan orang lain.
Sedangkan kita masih sendirian. Lalu bagaimana cara mengatasi kecemburuan itu?”

          Peggy, seorang manajer pemasaran berusia 27 tahun merasa terhenyak begitu mendengar Dimas, pria yang pernah dikasihinya akan menikah. “Kami sudah berpisah selama dua tahun, tadinya saya piker sudah berhasil melupakannya. Ternyata, sekarang saya merasa tidak enak. Bahkan saya jadi bertanya-tanya, jangan-jangan keputusan saya dulu berpisah dengannya tidak benar.”
          Kenyataan tidak ada harapan sama sekali untuk kembali padanya, dapat menimbulkan goncangan emosional yang cukup hebat bagi sebagian orang. Seperti di tuturkan  Daphne Rose Kingma, penulis buku Coming Apart: Why Relationship End and How to Live Through tehe Ending of Yours (Conari,2000), “Bagi kebanyakan orang, pernikahan mantan pacar adalah momen yang mengakhiri angan-angan untuk bersatu kembali dengan si dia” Ini juga bisa menimbulkan rasa sesal, rasa cemburu dan cara pandang yang salah terhadap hubungan Anda berdua dulu. Bacalah tips-tips berikut,
agar Anda bisa menerima kenyataan pahit ini dengan lapang dada.
Strategi 1: Jangan Cari Tahu
          Menahan godaan dari rasa ingin tahu tentang berita perkawinan si mantan, sama seperti menahan perih dari luka lama yang menganga kembali. Jenni, 25 tahun, tiba-tiba merasa terobsesi untuk mencari tahu keindahan gaun pengantin calon istri mantan pacarnya. “Perasaan saya serasa diaduk-aduk membayangkan mereka memilih gaun pengantin yang cantik untuk hari bahagia mereka,” tuturnya lirih.
          Sulit memang mengalihkan pikiran dari kesibukan si mantan dalam mempersiapkan pernikahannya. Bila anda mulai bergosip ria dengan teman tentang perkawinan ini, segera hentikan. Dan ingat, bahwa acara gossip-menggosip ini hanya akan menyakitkan perasaan sendiri. Apakah Anda siap mendengar cerita mereka akan berbulan madu ke Paris setelah menikah? Daripada sakit hati, lebih baik alihkan pikiran ke hal lain, seperti menonton TV, membaca buku atau jalan-jalan ke mal sampai rasa penasaran itu hilang dengan sendirinya. Dan kalau ada yang berusaha menceritakan secara detail tentang pernikahan tersebut, segera potong pembicaraan dengan mengatakan, “Maaf, itu bukan urusan saya!” Lalu alihkan pembicaraan ke hal lain. Demikian saran Ronda Findling, penulis buku Don’t Call That Man! A Survival Guide to Letting Go (Hyperion, 1999).
Strategi 2: Lumpuhkan Simpati Orang Lain
          Biasanya begitu berita pernikahan si mantan tersebar, Anda pun ikut menjadi topic hangat para biang gosip. “Waktu saya menghadiri sebuah pesta, seminggu setelah pernikahan Rudy, beberapa orang tamu datang  menghampiri sambil bertanya, ‘Apakah kamu baik-baik saja?’ Maksudnya mungkin  ingin menunjukkan simpati, tapi bagiku seperti cemoohan,” tutur Risa, Pengacara berusia 30 tahun, dengan kesal.
          Bagaimana baiknya menanggapi rasa iba tanpa bersikap defensif? Jika simpati itu berasal dari sahabat, Anda justru bisa langsung curhat padanya. “Tapi, jika datang dari kenalan biasa, beri respons pendek sambil berkata, ‘Saya ikut bahagia,’ lalu segera alihkan topik pembicaraan,” saran Findling. Jangan terpancing mengeluarkan uneg-uneg pada mereka, misalnya dengan berucap negatif seperti ini, “Semoga istrinya bisa menerima sifat-sifat buruknya.” Menjelekkan mereka hanya membuat Anda tampak lemah dan tak berdaya di mata orang lain.
Strategi 3: Ingat Alasan Anda Putus Darinya
          Gunakan kembali taktik menghibur diri saat baru putus dengannya. Menurut Kingma, berakhirnya suatu hubungan pasti ada alasannya. Tapi lama kelamaan kita cenderung melupakan hal-hal pahit dan mengingat yang bagus-bagus saja.Untuk itu ingatlah keburukan si dia hingga akhirnya bisa mensyukuri retaknya hubungan di masa lalu.
          Pasti ada kebiasaannya yang tidak berkenan di hati Anda. Entah itu kebiasaan merokoknya, atau cara berpakaiannya yang berantakan. Atau ingat kembali masalah yang sering memicu keributan selagi masih pacaran dulu. Inilah saat yang tepat bagi Anda untuk bersyukur. Karena menyadari ketidakcocokan, dan sebelum terlambat mengikat janji sehidup semati dengannya.
Strategi 4: Tak Ada Hubungannya Dengan Diri Anda
          Jangan pernah tanyakan kembali cintanya pada Anda dulu begitu mendengar si dia akan menikah. “Saya kaget mendengar Vito melamar pacar barunya. Sungguh tak menyangka secepat itu dia melupakan saya. Padahal kita baru saja putus dua bulan yang lalu. Jangan-jangan dia tidak pernah benar-benar mencintai saya selama ini,” cerita Lana, 25 tahun, dengan sedih.
          Perlu di ingat, “Pernikahan mantan pacar, bukanlah refleksi perasaannya pada diri Anda,” jelas Charles T. Hill, Ph.D., professor psikologi di Whittier College, Whittier, California. Keputusan seseorang untuk menikah lebih ditentukan oleh waktu ketimbang intensitas perasaan, jelas Hill lagi. Jadi Anda tak perlu mempertanyakan kembali cintanya pada Anda dulu.
Strategi 5: Cari Kencan Baru
          Setelah perasaan Anda terhempas, berusahalah untuk bangkit kembali. Bangkitkan rasa percaya diri dan jangan menutup diri untuk bertemu dengan orang baru. Cobalah untuk bersenang-senang. Jangan biarkan kesedihan menghanyutkan pikiran Anda. Bangun kembali keyakinan Anda untuk mencoba sebuah hubungan baru. “Anggaplah ini sebagai kesempatan untuk belajar lebih banyak apa yang Anda suka dan tidak suka dari suatu hubungan,” tutur Hill. “Tapi ingat, jangan pernah memaksakan diri untuk segera jatuh cinta lagi dengan pria lain.”
          Jika Anda telah menjalin hubungan dengan seseorang, tapi kebahagiaan si mantan masih terus menghantui pikiran, segera ingatkan kembali diri Anda kenapa mau menjalin hubungan dengan pacar sekarang. Kemungkinan Anda jadi tersadar, hal itu sekedar keinginan bernostalgia sesaat saja. Hingga Anda bisa menilai ternyata hubungan itu tidak seindah hubungan Anda dengan pacar baru saat ini.
Strategi 6: Gapai Harapan Baru
          Sisi baik lain dari pernikahan si mantan adalah Anda akan semakin getol menjalin hubungan mesra dengan pacar baru. “Setelah Tommy, mantan pacar menikah, saya baru sadar dia tidak mungkin kembali. Sejak kejadian itu, hati saya semakin mantap pada Denny, pacar baru,” kisah Tessa, 30 tahun.
          “Menyadari bahwa Anda tidak mungkin lagi kembali ke masa lalu dapat membuat perasaan lebih bebas menyongsong masa depan,” jelas Kingma. “Hati Anda akan semakin terbuka dalam menghadapi sebuah hubungan baru dengan seseorang. Karena di bawah sadar, hati Anda sudah terbebas dari mantan pacar.” Dengan menjalin hubungan baru, Anda mendapat kesempatan memperbaiki kesalahan di masa lalu. Buatlah daftar kesukaan Anda yang tidak sempat dilakukan ketika berpacaran dengan si mantan. Misalnya mendaki gunung, nonton film drama atau kumpul-kumpul dengan teman. Lalu lakukan semua itu selagi ada kesempatan. Terakhir, buang jauh-jauh semua benda yang berpotensi mengingatkan Anda padanya. Menciptakan awal yang baru akan membantu Anda melupakan si mantan untuk selamanya. Suatu hari nanti, Anda akan mencapai tingkat penyembuhan tertinggi: Anda bisa mensyukuri kebahagiaannya.


         


         

No comments:

Post a Comment

Neobux

IKLAN